Kisah syekh muhammad zarkasyi

Manaqib mama cibaduyut

teringat hikayat Syekh Ahmad Zarkasih Syekh Muhammad zarkasyi atau Mama Cibaduyut yang Cibaduyut atau Syekh Muhammad zarkasyi itu sudah menjadi ulama besar bahkan punya santri Banyak sekitar 450 orang dan Alim santri-santrinya menjadi orang-orang Alim salah satu yang pernah berguru kepada Syekh Muhammad zarkasyi Mama Cibaduyut adalah Sayyid Ahmad Zakaria atau mam eyang rende Syekh Muhammad zarkasyi atau mama CiBaduyut sudah punya Pesantren muridnya banyak dana pencetak ulama juga tapi ayahnya Hai Mama Ali Hai ayahnya dari mama Ajengan atau Mama Cibaduyut ini berkata kepada putranya yang sudah jadi ulama besar Zarkasi kamu walaupun sudah jadi ulama hebat ulama gede belum sempurna ilmu jika belum datang ke Kiai Kholil Bangkalan Madura kata ayahnya nih Ya sudah sekarang tinggalkan dulu Pesantren titipkan saja ke istrimu kata ayahnya tinggalkan Pesantren titipkan ke istrimu Pergilah kamu ke Madura ke Bangkalan berguru lah ke sana kepada Kiai Kholil Bangkalan walaupun beliau sudah tua dewasa sudah jadi ulama besar tapi tetep apalagi perintah sang ayah yang mana ayahnya juga seorang wali ayahnya juga dikenal kewaliannya kemudiam beliau mengikuti apa yang disarankan oleh sang ayah Di tinggalkan pondok pesantren yang beserta santrinya dititipkan kepada istrinya dikelola oleh keluarga dilanjutkan mengajar tapi mama Ajengan zarkasih atau mau Cibaduyut pergi ke Bangkalan Ya kurang lebih sekitar 10 dari pesantren Hai Mbah Kholil Bangkalan ngajak santri-santrinya bawa pentungan bawa  kentongan dari bambu itu hebat dari kayu dibolongin tengahnya plus pukulannya Ayo santri katanya ketika satu km lagi dari pesantren malah dipukuli sepanjang jalan satu kilo itu sampai ke pesantren Mama Ajengan zarkasyi dipukuli oleh Mbah Kholil Bangkalan padahal Kyai ini yang datang Kyai Gede dipukuli oleh terus aja dan Mama Zarkasih diam saja, jadi ujian beliau ngerti ini ujian padahal jaman dulu tidak musim medsos tidak tahu yang mana Mbah Kholil Bangkalan Madura tidak musim medsos tidak musim foto tidak nggak ngarep yang mana Pokoknya berjalan ke sono Ada orang yang memukuli dipukuli terus itu diam saja dipukul kepalanya punggungnya kakinya 100 km sampai ke pondok dimasukkan kedalam sebuah ruangan dikunci ditendang masuk ruangan ditendang sama Mbak oleh ditanam masuk banyak ditendang sama Mbah Kholil dikunci digembok lama beberapa saat kemudian dikeluarkan setelah dikeluarkan kemudian kyai kholil berkata "sudah kamu sudah wusul sudah lulus" disuruh pulang cuma gitu doang Nah itulah rahasiannya

Dikutip dari habib seif alwi

Kisah syekh muhammad zarkasyi



Dikutip dari ceramah DR. HC. KH. Muhammad muhyiddin abdul qadir al-manafi. MA

Di zaman penjajahan jepang saat jepang datang ke daerah cibaduyu sekitar  tahun 1942 jepang mendatangi setiap rumah di Cibaduyut dan mengambil paksa setiap beras yang ada di rumah tersebut, para masyarakat dan santri Ar-Rasyid mendatangi kediaman Ama eyang cibaduyut mereka mengeluh atas perlakuan nippon yang seenaknya menjarah beras mereka "ama nembe teh nippon ka bumi abi ngarampas sadayana nu gaduh beas sageugeus dicandak, abi te tiasa neda atuh anak abi kumaha, atuh caroge abi kumaha?" Mama pun menjawab " ari kami mah atoh euy dicokot ku Allah teh kami mah hayang jadi malaikat, aribjadi malaikat mah te menang dahar te menang nginum ari satungtung aya dahareun mah moal tulus jadi malaikat teh, ayena ku allah teh dicokot, beas dicokot, pare dicokot atuh tulus jadi mala'ikat teh" kata mama eyang. Mendengar penyataan ama masyarakat semakin sedih, kata ama "atuh ari te kuat teuing mah urnag menta ka allah, anu nyokot allah anu masihan ge allah" kata ama kemudian mereka mengambil wudhu dan sahalat 2 rakaat berjama'ah, belum selesai shalat dari luar sudah ada orang mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Setelah selesai shalat ama pun berdoa. Selesai berdoa ama membuka pintu dan ternyata datang seorang yang di utus oleh orang terkaya di bandung yang memiliki sawah sangat banyak. Menawarkan beras yang sangat banyak, ingin memberikan bantuan beras kepada warga sekitar. Jumlahnya tidak terbatas, bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Link video :https://youtu.be/fb3rlD0




Postingan populer dari blog ini

Kemajuan Negara Indonesia: Perspektif Struktur Organisasi, Partisipasi dan Keterlibatan, serta Kebebasan Berorganisasi

SESAT BERPIKIR KH IMADUDDIN USTMAN

FILOSOFI TASBIH