Mental Kreatif, Mental menjadi seorang pencipta


Mental Kreatif, Mental menjadi seorang pencipta

Mahasiswa harus bermental seorang mencipta, penggagas, atau penemu, bisa disebut bermental kreatif lebih baik daripada mental pekerja, yang dimaksud pencipta disini ialah orang yang menciptakan suatu teknologi, Perusahaan, atau sekolah, pnggagas ialah pendiri, penemu ialah orang yang menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak, misalnya Thomas alfa edison penemu lampu, bahkan Habib Ali Al-Jufri pernah berkata kepada para mahasiswa di UNNES (UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG) bahwa “ tujuan sebenarnya dari kalian para mahasiswa, belajar di fakultas dan jurusan nya masing-masing bukan hanya untuk menjadi seorang buruh atau pegawai di perusahaan-perusahaan korporat tapi tujuan kalian adalah untuk menjadi seorang yang ahli di bidangnya dan menciptakan suatu penemuan baik itu alat atau teori yang bisa bermanfaat bagi negara, agama bahkan dunia” penting nya seseorang entah itu mahasiswa, siswa ataupun santri untuk tidak hanya bergantung atau bercita-cita bekerja di suatu Perusahaan atau negeri, tapi menciptakan karyanya sndiri yang bermanfaat bagi orang lain. Mental seprti ini yang sharusnya ditanahkan meklalui Pendidikan kita, karena perhari-ini (sampai saya menulis artikel ini) Pendidikan di Indonesia menciptakan para pekerja, banyak dari kita stelah lulus bertanya “saya kerja Dimana yahh?” kenapa bisa seperti itu? Karena system Pendidikan kita yang buruk, para penonton guru gembul mungkin tidak asing dengan ini, yahh system Pendidikan kita mengikuti system dari Belanda yang memang Belanda membuat sekolahbdi Indonesia untuk menciptakan pekerja dengan upah minim, sehingga terbawa sampai sekarang sekolah atau ijazah diraih untuk mendaftar kerja, sampai sampai Ketika presiden Jokowi membuat program untuk menciptakan lulusan SMK sebanyak-banyaknya dengan dalih agar mudah dapat pekerjaan tapi nyatanya banyak lulusan SMK yang menganggur. Dia tidak tahu akan pentingnya kemandirian ekonomi agar tidak terlalu bergantung dengan korpotrat.

Pendidikan bukan untuk menciptakan pegawai.

Postingan populer dari blog ini

Kemajuan Negara Indonesia: Perspektif Struktur Organisasi, Partisipasi dan Keterlibatan, serta Kebebasan Berorganisasi

SESAT BERPIKIR KH IMADUDDIN USTMAN

FILOSOFI TASBIH